Jumat, 24 November 2017

PHOBIA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA
Matematika sebuah ilmu pasti yang berkenaan dengan penalaran. Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari kehidupan manusia namun banyak siswa yang takut terhadap pelajaran matematika. Kenapa matematika merupakan pelajaran yang paling ditakuti siswa? Rasa takut atau phobia terhadap pelajaran matematika  sebenarnya cukup umum terjadi sehingga dapat dilihat diseluruh sekolah pasti terdapat siswa yang phobia atau takut terhadap pelajaran matematika.
Melihat gejalanya, phobia atau ketakutan terhadap pelajaran matematika sebenarnya sangat mirip dengan demam panggung. Mengapa seseorang menderita demam panggung? Takut terlihat tidak beres di depan orang banyak? Takut dinilai buruk?  banyak kecemasan terhadap pelajaran matematika yang memunculkan rasa takut. Rasa takut yang satu tidak akan dapat mengerjakan soal matematika atau rasa takut lain akan kegagalan dalam menjawab soal matematika yang sering berasal kurang percaya diri. Padahal jawaban yang salah bukanlah suatu kegagalan, tapi justru bisa membuat anak lebih memahami konsep matematika dan menganalisis pikirannya.


Ahli Matematika ITB Iwan Pranoto menyebutkan bahwa masalah phobia matematika dianggap sangat penting dibandingkan bidang studi lainnya karena sejak SD bahkan TK, siswa sudah diajarkan pelajaran matematika. Kalau fisika baru diajarkan di tingkat SMP. Karena itu, phobia fisika menjadi tidak begitu penting dibandingkan matematika. Apalagi kimia yang baru diajarkan ketika tingkat SMA. Lalu, dari manakah rasa takut matematika ini berasal? Menurut Russel Deb menyebutkan bahwa biasanya rasa takut ini berasal dari pengalaman yang tidak menyenangkan dalam pelajaran matematika. Phobia matematika juga dapat disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran matematika dan kurangnya latihan soal-soal matematika.
Adapun cara untuk mengatasi rasa takut terhadap pelajaran matematika siswa harus membentuk enam sikap diri sebagai pelajar yaitu
1. Sikap positif akan membantu. Bersikap positif terhadap pelajaran matematika yakinlah bahwa bisa mengerjakan soal-soal matematika.


 2. Ajukan pertanyaan, mengajukan pertanyaan untuk meningkatkan pemahaman konsep  matematika. Jangan puas dengan sesuatu yang kurang selama pembelajaran. Mintalah ilustrasi yang jelas sampai benar benar memahami konsep matematika tersebut.
3. Praktek atau latihan soal secara teratur, terutama bila siswa sedang mengalami kesulitan pada konsep ataupun materi tertentu.
4. Ketika siswa benar-benar tidak dapat memahami matematika sama sekali, sewalah seorang tutor atau belajar kelompok dengan orang-orang yang benar-benar memahami matematika.
5. Jangan hanya membaca catatan-catatan untuk memahami konsep matematika. Memahami konsep matematika membutuhkan latihan rutin.
6. Jadilah gigih dan tidak lebih menekankan kenyataan bahwa kita semua membuat kesalahan. Ingat, beberapa pembelajaran yang paling kuat berasal dari membuat kesalahan.


7.Kerjakan soal yang paling mudah terlebih dahulu. Pada kebanyakan PR, soal yang paling mudah biasanya ada di awal dan tingkat kesulitannya terus berkembang sampai akhir. Jawab soal yang lebih mudah terlebih dahulu, kemudian kerjakan yang lebih sulit.
Setelah pembentukan sikap diri ini, tinggal peran guru untuk menjadikan matematika menjadi menarik.  Disini perlu adanya faktor kreatifitas guru. Kreatifitas guru dalam menyampaikan materi atau kreatifitas dalam hal menyajikan materi matematika pada murid-muridnya. Seandainya tidak puas dengan guru di dalam kelas bertanyalah kepada guru lain di luar kelas atau di luar sekolah. Kemanapun kita pergi, kita masuk, kita lakukan, butuh matematika. Jangan pernah menyerah untuk mengurangi rasa takut yang yang berlebihan ( phobia ) terhadap pelajaran matematika.
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATEMATIKA REALISTIK

MATEMATIKA REALISTIK Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang semakin dirasakan interkasinya dengan bidang-bidang ilmu lainnya sep...